Quran Journaling Day 3 Bersama Sahal

Tadabbur Published by: Aryanty | Date: 14 January 2025

Mengembangkan Potensi Diri dan Healing Lewat Quran Journaling Day 3: Tadabbur Surat Ar-Rum Ayat 54

Bismillah, yuk kita bahas satu ayat yang sarat makna dari surat Ar-Rum ayat 54. Ayat ini bukan hanya mengingatkan tentang perjalanan hidup manusia, tapi juga bisa jadi inspirasi buat kita untuk mengenal potensi diri, sekaligus jadi healing therapy lewat Quran journaling.

Quote the Ayat

 اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ

Allah berfirman:

“Allah adalah Zat yang menciptakanmu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan(-mu) kuat setelah keadaan lemah. Lalu, Dia menjadikan(-mu) lemah (kembali) setelah keadaan kuat dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.”

(QS. Ar-Rum: 54)

Terjemahan lafdziah QS Ar Rum 54

Understand the Context

Menurut Ustadz Dr. Mustafa Umar, Lc., M.A. ayat ini menggambarkan perjalanan hidup manusia dari bayi yang lemah, menjadi dewasa yang kuat, hingga kembali lemah di masa tua. Proses ini tidak terjadi tanpa hikmah; Allah menciptakan setiap fase kehidupan untuk:

  • Mengajarkan ketergantungan pada-Nya.
  • Memanfaatkan kekuatan untuk berkontribusi.
  • Menerima kelemahan sebagai bentuk tawadhu’ (rendah hati).

Reflection

1. Menemukan Makna dalam Setiap Fase Hidup

  • Lemah di awal: Bayi tak berdaya yang membutuhkan kasih sayang orang lain.
  • Kuat setelah lemah: Masa muda hingga dewasa, saat potensi fisik dan intelektual berada di puncaknya.
  • Kembali lemah setelah kuat: Masa tua yang mengingatkan bahwa kekuatan adalah titipan sementara.

Setiap fase itu penuh hikmah. Allah mengajarkan bahwa:

  • Lemahnya manusia di awal dan akhir adalah tanda bahwa kita butuh bergantung pada Allah.
  • Semasa muda orang tua merawat dan mendidik kita, maka saat mereka lemah di usia senja, giliran kita berbakti kepada orang tua. Apapun gaya parenting orang tua kita dahulu, maklumi. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang lebih baik dan memutus rantai pola asuh alakadarnya dengan ilmu yang Allah ridhoi.
  • Kekuatan di masa muda adalah kesempatan untuk berkontribusi kepada umat.

2. Masa Muda: Fase Emas untuk Berkarya

Ulama menjelaskan bahwa masa kuat dalam ayat ini merujuk pada masa muda, usia 15-40 tahun. Contoh:

  • Nabi Ibrahim: Berani menegakkan kebenaran di usia muda dengan berkonfrontasi lewat argumen bernas melawan pemimpin dzalim dan pelaku kemusyrikan.
  • Nabi Yusuf: Menjaga kehormatan dan memimpin meski masih muda, padahal kurang toxic apa 11 orang kakaknya yang membuangnya ke sumur ketika kecil. Kalau kita bandingkan dengan beliau ‘alaihi salaam, sungguh besar mental health issue yang dihadapinya daripada kita.
  • Muhammad Al-Fatih: Menaklukkan Konstantinopel di usia 21 tahun.

Di usia itu, kita sedang apa? Apa kita mau menyia-nyiakan masa emas yang tersisa ini?

Apply to Life

Quran Journaling untuk Refleksi dan Healing

Ya, quran journaling menjadi salah satu cara untuk mengaplikasikan ayat ini. Sebab, itu dapat membantu kita mengisi waktu hidup kita mentadabburi setiap ayat melalui langkah berikut.

  1. Tulis ayatnya: Catat ayat qur’an di jurnalmu.
  2. Renungkan: Apa yang ayat ini ajarkan tentang hidup?
  3. Kenali potensi: Apa kekuatan yang Allah karuniakan di fase hidupmu sekarang?
  4. Buat rencana: Tulis langkah nyata untuk memaksimalkan potensimu.
  5. Doa: Mohon bimbingan Allah agar diberi keberkahan di setiap langkah.

Next Ayat: QS Ali Imran: 139

Sebagai penguat, setelah ini, kita akan merenungkan ayat berikut.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

(QS Ali Imran: 139)

Dua ayat ini insyaallah saling melengkapi:

  • QS Ar-Rum: 54: Mengingatkan kita tentang fase kehidupan yang Allah tentukan.
  • QS Ali Imran: 139: Memotivasi kita untuk tetap optimis dan berusaha.

Penutup

Jangan tunggu tua untuk menyadari betapa berharganya waktu. Gunakan masa muda untuk belajar, berkarya, dan mendekatkan diri kepada Allah. Jadikan Quran journaling sebagai sarana mengenal diri, healing, dan mencatat perjalanan hidup yang bermakna.

Semoga Allah terus membimbing kita semua agar berlembut hati dan senantiasa mudah mengisi waktu dengan beramal shalih. Aamiin.

Referensi (klik)

6 Comments

  • Masya Allah, ayat tersebut menjadi pengingat kita akan proses kehidupan manusia sejak bayi hingga lansia. Memang kita itu bergantung kepada Allah, fase hidup juga ditentukan-Nya. Namun kita tetap harus ikhtiar ya mengusahakan kesehatan dsb agar menjadi manusia yang kuat. Aamiin.

  • Masyaallah, terima kasih atas pengingatnya. Ternyata kita bisa mengembangkan potensi diri dan healing bersama Al Quran ya.

  • Bagus banget ya journaling Quran ini tak hanya menulis ayatnya tapi juga mendalami dan nemahami artinya, menguatkan keimanan kita..

  • Fase kehifupan manusia dari mulai dilahirkan hingga tiada memang sudah merupakan takdir Allah ya mbak. Tetapi kita tidak boleh merasa lemah mengetahui hal ini. Tetap berusaha dalam mengerjakan apapun ditambah doa yang memang mesti seiring sejalan dengan usahanya. Keimanan dan ketakwaan kita juga diuji oleh-Nya. Semoga kita dikuatkan selalu, aamiin.

  • Bagus banget ya journaling Quran ini untuk healing sekaligus lebih memahami Al Quran..untuk tafsirnya kita dapat dari mana mba?

  • QS. Ar-Rum: 54 sejatinya harus mengingatkan kita bahwa tiada sesuatu yang abadi…suatu saat kita akan kembali lemah yang artinya kita tak punya kekuatan apapun

Leave a Reply to Dedew Cancel reply