Penerimaan Diri dengan Surat Al Baqarah 286

Published by: Aryanty | Date: 17 January 2025

Quran Journaling Day 6: Menerima Diri Seutuhnya

Gak terasa tahap menyadari dan mengakui luka sudah selesai sampai quran journaling day 5. Dari kelima hari itu, kita jadi sadar gak sih, bahwa setiap luka yang kita alami, baik yang berasal dari kesalahan orang lain maupun diri sendiri, sering kali meninggalkan jejak mendalam di hati. Kini tiba saatnya sepenuhnya memaafkan demi mental yang sehat dan bahagia.

Memaafkan bukanlah perkara mudah, tetapi penerimaan diri seutuhnya adalah langkah awal yang penting dalam proses self healing ini. Di hari ke enam, surat Al-Baqarah ayat 286 mengingatkan kita bahwa, Allah tidak membebani seseorang melampaui kesanggupannya.

Melalui ayat ini, kita diajarkan untuk menerima takdir, mengakui kelemahan, dan berserah kepada-Nya, sehingga hati menjadi lebih ringan untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain. Tadabbur ayat ini akan membantu kita memahami bahwa setiap ujian adalah bagian dari kasih sayang Allah Ta’ala dalam menguatkan dan menyembuhkan jiwa.

Quote The Ayat

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْقَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ  وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الۡكٰفِرِيۡنَ

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.

Understand The Context and Tafsir

The Context

Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 286

Kisah turunnya ayat ini diceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah. Saat ayat sebelumnya (Al-Baqarah: 284) turun, ayat tersebut menyebutkan bahwa Allah akan menghitung segala sesuatu yang kita lakukan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi dalam hati. Hal ini membuat sebagian sahabat merasa khawatir dan berat hati.

Mereka pun mengadu kepada Rasulullah, “Kami merasa tugas ini terlalu berat untuk kami jalani.”

Namun, Rasulullah menenangkan mereka dan berkata, “Apakah kalian ingin berkata seperti Bani Israil yang berkata, ‘Kami dengar tetapi kami tidak taat’? Ucapkanlah, ‘Kami dengar dan kami taat, ampuni kami wahai Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.’

Setelah itu, Allah mengabulkan doa mereka dan menurunkan ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah ini (ayat 286), yang menjadi pelipur bagi para sahabat. Ayat ini mengajarkan bahwa Allah tidak membebani hamba-Nya melampaui batas kemampuan mereka dan selalu memberikan pengampunan bagi yang memohon.

The Tafsir

Berikut ringkasan Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 286 dari berbagai sumber.

  • Agama itu Mudah
    Allah tidak memberikan beban kepada manusia di luar kesanggupannya. Apa yang kita lakukan, baik atau buruk, akan mendapatkan balasan sesuai amal tersebut. Segala kebaikan yang diniatkan, meski belum dilakukan, juga dicatat sebagai pahala.
  • Doa sebagai Bentuk Kasih Sayang Allah
    Ayat ini mengajarkan kita doa untuk meminta ampunan dan memohon agar tidak dibebani seperti umat sebelumnya yang diberi tugas berat. Allah juga mengajarkan kita untuk memohon keringanan, ampunan, dan rahmat agar lebih mudah menjalani perintah-Nya.
  • Keringanan dalam Ibadah
    Allah memberikan keringanan bagi umat-Nya, seperti dalam hal beribadah saat sakit atau bepergian. Bahkan, dosa karena lupa atau tidak sengaja dimaafkan oleh Allah, seperti lupa membaca basmalah atau melakukan hal yang tidak disengaja.
  • Pahala dari Kebaikan dan Siksa dari Kejahatan
    Kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun, pasti dihargai oleh Allah. Sebaliknya, keburukan yang dilakukan akan mendapat balasan kecuali jika Allah mengampuni. Islam mendorong kita untuk memperbanyak amal baik yang sesuai dengan fitrah manusia.
  • Fitrah Manusia Cenderung pada Kebaikan
    Manusia diciptakan dalam keadaan suci dan lebih mudah melakukan kebaikan daripada keburukan. Namun, jika berbuat buruk, biasanya ada rasa bersalah, takut, atau khawatir diketahui orang lain, yang akhirnya mendorongnya untuk berhenti.
  • Doa Memperkuat Amal
    Doa yang diajarkan dalam ayat ini adalah wujud ketulusan hati kita untuk meminta pertolongan Allah. Doa bukan sekadar kata-kata, tapi harus diiringi usaha dan tindakan nyata dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
  • Pertolongan Allah untuk Kaum Mukminin
    Doa yang diajarkan di akhir ayat meminta Allah untuk menolong kita menghadapi orang-orang yang menentang keimanan. Pertolongan ini bukan hanya dalam kemenangan dunia, tetapi juga kemenangan di akhirat.
  • Keistimewaan Ayat Ini
    Menurut Dr., Dr. (Hc.) Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A., membaca Al Fatihah dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah (285 dan 286) di awal doa dapat menggugurkan dosa, mengabulkan doa, baik untuk memperbaiki urusan dunia maupun akhirat, dengan catatan cara dan doanya benar, tidak diselimuti maksiat. Selain itu, jika membacanya sebelum tidur disebutkan cukup sebagai perlindungan, menambah ketenangan dan kekhusyuan dalam beribadah.

Ayat ini menunjukkan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalaam, memberikan kelonggaran, dan mengajarkan kita untuk tetap berpegang teguh pada Al Qur’an.

Reflection

Saat membaca tafsirnya, hati ini tergerak untuk bertanya:

  • Apakah aku telah benar-benar berserah diri kepada Allah?
  • Sudahkah aku meyakini bahwa setiap ujian yang Allah tetapkan tidak melampaui batas kemampuanku?
  • Bagaimana aku menyikapi ujian dalam hidup ini?
  • Apakah aku melihatnya sebagai bentuk kasih sayang Allah untuk mendekatkan saya kepada-Nya, atau justru aku mengeluh dan merasa putus asa?
  • Apakah aku sudah memohon ampunan dan rahmat Allah dengan sungguh-sungguh?
  • Dalam ayat ini, Allah mengajarkan doa untuk meminta ampunan, tidak membebani dengan hal yang memberatkan, dan memohon pertolongan. Sudahkah aku rutin memanjatkan doa ini dengan sepenuh hati?
  • Apakah aku memaafkan diri sendiri dan orang lain sebagaimana Allah Maha Pengampun?
  • Jika Allah yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna memaafkan hamba-Nya, apakah aku masih menyimpan dendam atau terus menyalahkan diri sendiri atas masa lalu?
  • Apakah aku yakin bahwa setiap kesulitan membawa kemudahan?
  • Apakah keyakinan aku terhadap janji Allah ini cukup kuat untuk membuat saya terus berjuang dalam menghadapi hidup?

Apply to Life

What will I do for my life?
  • Berserah Diri Sepenuhnya kepada Allah
Saat menghadapi tekanan kerja, studi, atau bisnis, aku  yakin bahwa segala kesulitan yang saya alami tidak akan melebihi kemampuanku.
Aku berhenti menyalahkan diri sendiri ketika gagal dan fokus pada usaha terbaik sambil berdoa agar Allah memberikan jalan keluar terbaik.
  • Menyikapi Ujian dengan Sabar dan Yakin
Ketika menghadapi konflik keluarga atau pertemanan, aku berusaha sabar dan yakin bahwa masalah ini adalah ujian untuk mendewasakanku.
Dalam situasi sulit seperti kehilangan pekerjaan, aku tetap percaya bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik untukku.
  • Memohon Ampunan dan Rahmat Allah

Aku rutin memperbaiki hubungan dengan Allah dengan memperbanyak istighfar setiap hari, terutama setelah shalat.

Ketika merasa bersalah karena kesalahan masa lalu, aku segera bertobat dan meminta ampun tanpa menunda, sambil memperbaiki hubungan dengan orang yang mungkin aku sakiti.

  • Memaafkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Ketika merasa kecewa dengan orang lain atau diri sendiri, aku mengambil waktu untuk refleksi, memahami bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna.

Aku memilih untuk melepaskan rasa dendam kepada orang yang pernah menyakitiku, karena memaafkan adalah cara terbaik untuk menemukan kedamaian hati.

  • Yakin Setiap Kesulitan Membawa Kemudahan

Saat menghadapi tekanan finansial, aku tetap berusaha dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

Ketika menghadapi masalah kesehatan atau tekanan mental, aku tetap berdoa dan mencari pertolongan profesional sebagai ikhtiar sambil yakin Allah mempermudah kesembuhan.

Insyaallah, aplikasi ayat ini membantu kita menjalani kehidupan dengan lebih tenang, optimis, dan penuh kesadaran akan kasih sayang Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Next Ayat

Untuk melanjutkan proses healing melalui quran journaling ini, selanjutnya kita akan mendalami surat Al Hadid ayat 23 untuk belajar mengambil pelajaran dari kesalahan.

Kesimpulan

Hari keenam (pertama di chapter 2) ini adalah tentang penerimaan diri melalui quran journaling surat Al Baqarah ayat 286. Aplikasi ajaran ayat ini akan membantu kita menjalani hidup dengan lebih optimis, sabar, dan penuh kesadaran akan rahmat Allah.

Referensi (Klik)

Leave a Reply