Let Go and Trust Allah: Seni Melepas Kekhawatiran dan Percaya Penuh pada Rencana Allah Seperti Ibunda Musa AS

Quran Journaling Day 20 & 21 Bersama SAHAL: Menyadari Allah Sebagai Devine Support System Melalui Tadabbur Surat Al Qasas Ayat 7 dan Fatir Ayat 15

Published by: Aryanty | Date: 4 February 2025

Kalian gini juga, gak sih? Merasa sudah merencanakan semuanya dengan matang, tapi tetap ada hal-hal di luar kendali yang bikin cemas. Kayak kita terlalu sibuk mengatur segalanya sendiri, sampai lupa kalau ada Dzat yang Maha Mengatur segalanya dengan cara terbaik. Kalau kita samaan, di Quran Journaling kali ini, kita sama-sama belajar dari Surat Al Qasas ayat 7 tentang bagaimana Allah sebagai Perencana Terbaik, bahkan dalam situasi paling sulit sekalipun.

Terusss, kita juga merenungi Surat Fatir ayat 15, yang mengingatkan bahwa Allah itu Maha Kaya dan Maha Perkasa. Supaya apa? Biar kita gak merasa kurang melulu, takut masa depan, sulit melepaskan, atau terlalu bergantung pada manusia, sebab kita sadar bahwa the devine support system adalah Allah Ta’ala. Yuk, kita renungkan bareng, biar hati lebih tenang dan semakin yakin bahwa Allah selalu mencukupi segalanya untuk kita!

Quote the Ayat

وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْۚ اِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
Kami mengilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia (Musa). Jika engkau khawatir atas (keselamatan)-nya, hanyutkanlah dia ke sungai (Nil dalam sebuah peti yang mengapung). Janganlah engkau takut dan janganlah (pula) bersedih. Sesungguhnya Kami pasti mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya sebagai salah seorang rasul.” (QS Al Qasas: 7)

Terjemah perkata Al Qasas ayat 7

 

۞ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِۚ وَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ
Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah. Hanya Allah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. (QS Fatir: 15)

Terjemah perkata Fatir ayat 15

Understand the Context & Tafsir

Asbabun Nuzul Surat Al Qasas Ayat 7

Ayat ini berkaitan dengan perintah Allah kepada ibunda Nabi Musa ‘alaihi salaam saat Fir’aun memerintahkan pembunuhan bayi laki-laki Bani Israil. Dalam kondisi penuh ketakutan, Allah mewahyukan kepada ibu Musa untuk tetap menyusui anaknya dan jika situasi semakin berbahaya, meletakkannya di sungai dengan keyakinan bahwa Allah akan mengembalikannya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Allah adalah Perencana Terbaik dalam setiap kejadian hidup, bahkan dalam situasi yang tampak mustahil.

Asbabun Nuzul Surat Fatir Ayat 15

Ayat ini tidak memiliki asbabun nuzul khusus, tetapi secara umum turun sebagai pengingat bagi manusia agar tidak sombong dan menyadari ketergantungan mereka kepada Allah. Dalam kehidupan, sering kali manusia merasa mampu berdiri sendiri tanpa Allah, padahal sesungguhnya kita sangat membutuhkan-Nya dalam segala aspek kehidupan. Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kaya dan Maha Perkasa, sementara manusia selalu dalam keadaan membutuhkan pertolongan-Nya.

Tafsiran Kata Istimewa dari Al Qasas Ayat 7 dan Fatir Ayat 15

1. Surat Al Qasas Ayat 7

Kata “وَلَا تَحْزَنِي” (Wa Laa Tahzani – Jangan Bersedih)
Allah langsung menghibur dan menenangkan hati ibu Musa dengan firman-Nya. Larangan bersedih ini bukan sekadar instruksi, tetapi bukti kasih sayang Allah yang memahami betul kecemasan seorang ibu. Ini mengajarkan bahwa dalam situasi paling sulit sekalipun, Allah hadir dengan janji pertolongan. Dalam kehidupan, siapa pun yang sedang mengalami kegelisahan dan ketakutan, hendaknya yakin bahwa Allah memiliki rencana terbaik dan menghibur hati hamba-Nya.

2. Surat Fatir Ayat 15 

Kata “ٱلْفُقَرَآءُ” (Al-Fuqaraa’ – Orang-orang Fakir/Memerlukan Allah)
Kata ini menunjukkan ketergantungan mutlak manusia kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Manusia tidak memiliki daya dan kekuatan tanpa izin-Nya, bahkan dalam perkara sekecil bernapas sekalipun. Ini menjadi pengingat bahwa saat merasa kuat, sukses, atau cukup, tetap harus menyadari bahwa semua itu datang dari Allah. Sebaliknya, saat merasa lemah dan tak berdaya, mengakui kefakiran di hadapan Allah adalah kunci mendapatkan pertolongan dan keberkahan-Nya.

Kedua kata ini mengajarkan ketenangan hati dan kesadaran Tauhid bahwa hanya Allah yang selalu membersamai hamba-Nya, baik dalam ujian maupun kebutuhannya.

Reflection

Berikut beberapa pertanyaan refleksi yang bisa kita renungkan saat membaca Surat Al Qasas ayat 7 dan Fatir ayat 15.

  1. Seberapa besar kepercayaanku kepada Allah dalam menghadapi ujian hidup yang berat?
  2. Apakah aku lebih sering mengikuti logika manusia atau bertawakal kepada ketetapan Allah?
  3. Dalam peranku sebagai orang tua, pasangan, atau anak, bagaimana aku bisa lebih yakin bahwa kepatuhan kepada Allah pasti membawa kebaikan?
  4. Pernahkah aku mengalami situasi di mana aku harus melepaskan sesuatu demi kebaikan yang lebih besar? Bagaimana aku menyikapinya?
  5. Dalam kesibukan pekerjaanku dan urusan dunia, apakah aku masih merasa bergantung sepenuhnya kepada Allah?
  6. Seberapa sering aku merasa cukup dengan usahaku sendiri tanpa menyadari bahwa semua itu dari Allah?
  7. Bagaimana aku bisa lebih banyak bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi?
  8. Jika aku sadar bahwa aku selalu membutuhkan Allah, bagaimana aku bisa meningkatkan hubungan dan komunikasi dengan-Nya setiap hari?

Apply in Life

Setelah merefleksikan kandungan surat Al Qasas ayat 7 dan Fatir ayat 15, kita dapat mengaplikasikannya dalam keseharian secara praktis.

  • Berani mengambil keputusan besar (kuliah, karier, menikah) dengan tetap bertawakal kepada Allah.
  • Mengasuh anak dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan menjaga mereka, meskipun ada kekhawatiran masa depan.
  • Melepas anak-anak yang mulai mandiri dengan doa dan kepercayaan bahwa Allah adalah sebaik-baik penjaga.
  • Tidak sombong dengan pencapaian akademik/karier, tetap konsisten meminta bimbingan Allah.
  • Menyadari bahwa rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan keluarga adalah anugerah Allah, bukan sekadar hasil kerja keras sendiri.
  • Lebih banyak bersyukur, beribadah, dan berbagi dengan orang lain, karena semakin sadar bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.

Next Ayah

Setelah merenungi betapa manusia sangat membutuhkan Allah sebagai the devine support system dalam setiap aspek kehidupan, pada quran journaling day 22 & 23, kita akan mendalami betapa besar kasih sayang-Nya. Surat An-Nahl ayat 18 mengingatkan bahwa nikmat Allah begitu luas hingga tak terhitung. Kemudian kita akan merenungi surat Luqman ayat 27 yang menegaskan kebijaksanaan-Nya yang tak terhingga. Segala ketetapan-Nya dalam hidup kita, baik yang kita pahami maupun yang terasa sulit, semuanya penuh hikmah.

Kesimpulan

Dalam perjalanan self-healing, Al Qasas ayat 7 mengajarkan kita untuk percaya pada rencana Allah meski sulit dipahami. Seperti ibunda Musa ‘alaihi salaam yang diperintahkan untuk melepaskan anaknya, ada kalanya kita harus melepaskan sesuatu dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.

Sementara itu, Fatir ayat 15 mengingatkan bahwa kita sepenuhnya bergantung kepada Allah. Kesadaran ini membantu kita berhenti mencari validasi dari manusia dan lebih fokus meminta kekuatan kepada-Nya sebagai support system sejati. Ketika kita menyadari bahwa hanya Allah yang benar-benar mampu menolong, hati menjadi lebih ringan, lebih berserah, dan proses penyembuhan diri menjadi lebih bermakna.

Referensi

  • Tafsir Kemenag Al Qasas 7 dan Fatir 15
  • Tafsir Ibnu Katsir Al Qasas 7 dan Fatir 15
  • Tafsir Al Muyassar Al Qasas 7 dan Fatir 15
  • Tafsir As Sa’di Al Qasas 7 dan Fatir 15
  • Tafsir Web Al Qasas 7 dan Fatir 15

 

Leave a Reply