Dua Ayat Ini Bikin Kamu Paham Bahasa Cinta Allah Plus Makin Ditolong Allah

Quran Journaling Day 16 & 17 Bersama SAHAL: Saatnya Memahami Bahasa Cinta dan Bersandar Sepenuhnya pada Allah Melalui Tadabbur Surat Al-Baqarah Ayat 155 dan Ali Imran Ayat 160

Published by: Aryanty | Date: 1 February 2025

Kamu sering merasa hidup ini penuh ujian yang datang bertubi-tubi? Kadang suka bertanya, “Kenapa sih aku harus melewati semua ini?” atau “Apa Allah masih sayang sama aku?” Nah, di hari ke-16 dan 17 Quran Journaling ini, kita akan belajar tentang ujian hidup dan bagaimana cara menghadapi semuanya dengan hati yang lebih lapang dan tenang.

Allah sudah kasih bocoran di QS. Al-Baqarah 155, bahwa kita pasti diuji; entah dengan ketakutan, kehilangan, atau kesulitan. Tapi di sisi lain, di QS. Ali Imran 160, Allah juga meyakinkan bahwa kalau Dia menolong kita, nggak ada yang bisa mengalahkan kita alias unstopable. Jadi, sebenarnya ujian itu adalah bentuk cinta-Nya, agar kita semakin dekat dan bersandar hanya kepada-Nya.

Journaling kali ini bukan sekadar menulis, tapi latihan hati buat melihat setiap ujian sebagai proses pengembangan diri. Kita belajar menerima, sabar, dan percaya bahwa di balik setiap kesulitan, ada pertolongan Allah yang luar biasa. Yuk, kita gali lebih dalam makna cinta Allah lewat ayat-ayat ini!

Quote the Ayat

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Dan sungguh, Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

 

إِن يَنصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا ٱلَّذِى يَنصُرُكُم مِّنۢ بَعْدِهِۦۗ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

“Jika Allah menolongmu, tidak ada yang dapat mengalahkanmu; tetapi jika Dia membiarkanmu (tanpa pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. Ali Imran: 160)

Understand the Context & Tafsir

Asbabun Nuzul

1. Al-Baqarah 155
Menurut riwayat Ibnu Abbas, ayat ini turun sebagai pemberitahuan kepada kaum Muslim bahwa mereka akan diuji dengan berbagai cobaan, baik berupa ketakutan terhadap musuh, kelaparan akibat peperangan, kehilangan harta dalam jihad, serta kehilangan nyawa dan hasil pertanian. Ujian ini adalah bentuk kasih sayang Allah agar kaum Muslimin tetap bersabar dan mendapat ganjaran yang besar.

2. Ali Imran 160
Ayat ini turun berkenaan dengan Perang Uhud. Saat itu, kaum Muslim mengalami kekalahan karena sebagian pasukan tidak mematuhi perintah Rasulullah ﷺ untuk tetap bertahan di pos mereka. Ayat ini mengingatkan bahwa kemenangan bukanlah hasil semata dari jumlah pasukan atau strategi, melainkan semata-mata karena pertolongan Allah. Sebaliknya, jika Allah membiarkan suatu kaum tanpa pertolongan, maka mereka tidak akan mampu menang meskipun memiliki kekuatan besar.

Kaitan Makna & Hikmah dari Kedua Ayat

1. Ujian dan Pertolongan Allah dalam Kehidupan

QS. Al-Baqarah 155 menegaskan bahwa ujian adalah bagian dari kehidupan seorang mukmin, baik berupa rasa takut, kelaparan, kehilangan harta, jiwa, maupun hasil usaha.

QS. Ali Imran 160 menegaskan bahwa keberhasilan seseorang dalam menghadapi ujian bukan karena kekuatannya sendiri, tetapi karena pertolongan Allah.

2. Kesabaran dan Tawakal

Al-Baqarah 155 menekankan bahwa kesabaran adalah kunci dalam menghadapi ujian hidup.

Ali Imran 160 melengkapinya dengan perintah untuk bertawakal hanya kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin.

3. Contoh Nyata dalam Perang Badar dan Perang Uhud

Dalam Perang Badar, kaum Muslim yang lemah dan jumlahnya sedikit menang karena mereka sabar dan bertawakal kepada Allah.

Dalam Perang Uhud, mereka mengalami kekalahan karena kurangnya kedisiplinan dan tidak sepenuhnya bertawakal kepada Allah.

Berbagai Ulama Tafsir mengajarkan bahwa kedua ayat ini mengingatkan setiap mukmin pasti akan menghadapi ujian dalam hidupnya, baik dalam bentuk kesulitan maupun peperangan. Namun, ujian tersebut harus dihadapi dengan kesabaran (Al-Baqarah 155) dan tawakal kepada Allah (Ali Imran 160). Sebab, kemenangan dan pertolongan hanya datang dari Allah, bukan dari usaha manusia semata.

Reflection

Saat membaca QS. Al-Baqarah 155 dan QS. Ali Imran 160, ada beberapa pertanyaan refleksi yang bisa kita renungkan.1. Apa ujian terbesar yang pernah aku alami, dan bagaimana aku menyikapinya?

2. Saat menghadapi kesulitan, apakah aku lebih banyak mengeluh atau justru semakin mendekat kepada Allah?

3. Bagaimana aku bisa melatih kesabaran dalam menghadapi ujian agar tetap tenang dan percaya kepada rencana Allah?

4. Dalam situasi sulit, apakah aku masih bisa melihat hikmah dan kebaikan dari ujian tersebut?

5. Bagaimana aku bisa menjadi pribadi yang lebih kuat dan tegar setelah melewati ujian hidup?

6. Saat menghadapi masalah, apakah aku lebih banyak mengandalkan diriku sendiri atau bersandar kepada Allah?

7. Pernahkah aku merasa tidak berdaya, lalu tiba-tiba mendapatkan pertolongan yang tidak terduga? Bagaimana rasanya?

8. Apakah aku sudah benar-benar bertawakal kepada Allah dalam mengambil keputusan, atau masih sering ragu?

9. Dalam pekerjaanku atau usahaku, sejauh mana aku menyadari bahwa keberhasilan bukan hanya karena usaha, tapi juga karena pertolongan Allah?

10. Bagaimana aku bisa lebih ikhlas dalam menerima hasil dari setiap usaha, baik itu sesuai harapan atau tidak?

Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu kita memahami bagaimana cara Allah mencintai kita melalui ujian, serta mengingatkan bahwa pertolongan Allah selalu ada bagi mereka yang bersandar kepada-Nya.

Apply to Life

Menurut Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc., M.Pd., ayat 155 surat Al Baqarah menyadarkan kita bahwa Allah sudah memperingatkan bahwa hidup pasti penuh dengan ujian, baik itu berupa rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan orang yang dicintai, maupun kondisi sulit lainnya. Maka, ketika menghadapi tantangan hidup:

  • Saat menghadapi masalah finansial, kita tidak panik atau putus asa, tetapi tetap berusaha dan percaya bahwa rezeki sudah Allah atur.
  • Ketika diuji dengan kehilangan atau kegagalan, kita bersabar dan mengingat bahwa semua adalah titipan Allah, serta yakin bahwa ada hikmah di baliknya.
  • Dalam mendidik anak atau menghadapi konflik keluarga, kita berusaha lebih tenang, sabar, dan mencari solusi terbaik tanpa mudah emosional.
  • Di dunia kerja atau bisnis, kita tidak mudah menyerah ketika ada hambatan, melainkan tetap optimis dan terus berusaha dengan penuh kesabaran.

Selain itu, menurut Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary, Qur’an surat Ali Imran ayat 160 yang sama dengan Ali Imran ayat 126 mengingatkan kita agar semakin yakin bahwa, jika Allah menolong kita, maka tidak ada yang bisa menghalangi kesuksesan kita. Namun, jika Allah tidak memberikan pertolongan, sekuat apa pun usaha kita tidak akan berhasil. Maka dalam keseharian:

  • Allah pasti mengalahkan pelaku dosa seperti riba, sebab Allah mengumumkan perang kepada pelakunya. Sebaliknya Allah menolong dan memakmurkan orang yang bersedekah.
  • Dalam mengambil keputusan baik dalam perkara duniawi maupun ukhrowi, kita selalu berdoa dan bertawakal setelah berusaha, bukan hanya bersandar pada diri sendiri mengandalkan logika dan strategi pribadi. Maka lazimkan berdoa ini:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin.

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu.”

  • Saat menghadapi ketidakpastian hidup, kita tidak mudah cemas atau takut, tetapi yakin bahwa Allah punya rencana terbaik.
  • Dalam berinteraksi dengan orang lain, kita tidak terlalu bergantung pada manusia, melainkan menyandarkan harapan hanya kepada Allah saja.
  • Dalam mengejar impian atau target, kita tetap optimis karena percaya bahwa pertolongan Allah saja yang akan datang jika kita bersungguh-sungguh dan bertawakal. Hanya Allah pula akan memenangkan yang dimenangkan-Nya mengalahkan siapa yang dikalahkan-Nya.

Next Ayat

Untuk menjaga konsistensi dalam menjalani proses self-healing ini, mari kita lanjutkan dengan memahami bahasa cinta Allah seraya melepaskan ketakutan dan berserah dengan ikhlas kepada-Nya. Kita akan melaluinya dengan tadabbur Surat An-Nisa ayat 45 dan Yusuf ayat 100 di Quran Journaling Day 18 dan 19!

وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاَعْدَاۤىِٕكُمْۚ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَلِيًّا وَّكَفٰى بِاللّٰهِ نَصِيْرًا
“Dan Allah lebih mengetahui (daripada kamu) tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu) dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).” (An-Nisa: 45)

وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا ۖ وَقَالَ يَا أَبَتِ هَٰذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِن قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا ۖ وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُم مِّنَ الْبَدْوِ مِن بَعْدِ أَن نَّزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي ۚ إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِّمَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
“Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Mereka (semua) merebahkan diri seraya bersujud kepadanya. Dan (Yusuf) berkata, ‘Wahai Ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Sungguh, Tuhanku telah mewujudkannya. Dan sungguh, Dia telah berbuat baik kepadaku ketika Dia membebaskanku dari penjara dan membawa kalian dari padang pasir, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.’” (Yusuf: 100)

Kesimpulan

QS. Al-Baqarah 155 & QS. Ali Imran 160 mengajarkan dua prinsip penting dalam hidup yakni, kesabaran dalam menghadapi ujian dan bersandar penuh kepada Allah.

Maka, sekalipun hidup ini penuh ujian, tetapi kesabaran dan keyakinan kepada Allah menjadi kunci untuk melewatinya dengan baik. Dengan memahami bahwa setiap ujian adalah bentuk cinta Allah dan setiap keberhasilan datang dari-Nya, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, ikhlas, dan penuh harapan.

Referensi

  • Tafsir Kemenag Al Baqarah 155
  • Tafsir Kemenag Ali Imran 160
  • Tafsir Ibnu Katsir Al Baqarah 155
  • Tafsir Al Muyassar Ali Imran 160
  • Tafsir Al Muyassar Al Baqarah 155
  • Tafsir As Sa’di Al Baqarah 155
  • Tafsir Web Al Baqarah 155
  • Tafsir Web Ali Imran 160
  • YouTube Tafsir Al Baqarah 155-157 oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A.
  • YouTube Tafsir Ali Imran 160 oleh Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary

 

Leave a Reply